Langsung ke konten utama

CEBURU MENURUT SUFI ( BAGIAN II )


Dalf Asy-Syibli pernah ditanya.”Kapan kamu beristirahat ?”
“Jika saya tidak melihat orang yang mengingatnya” jawabnya.

Ustadz Abu Ali Ad-Daqaq pernah menyampaikan sabda Nabi SAWW tentang tabiat beliau kepada seorang pasukan berkuda dari suku badui yang mengundurkan diri, lalu beliau mengijinkannya.
“Semoga Alloh memanjangkan usiamu,” kata Baduwi, “dari suku manakah kamu?”
Seseorang dari Quraisy” jawab Nabi SAWW.
Para sahabat yang mendengar menjadi marah dan langsung menghardiknya, “Celakalah kamu sampai kamu tidak tahu Nabimu”
Menurut Ustadz Abu Ali Ad-Daqaq jawaban Rasul yang berbunyi “Seseorang dari Quraisy” adalah suatu gambaran tentang kecemburuan. Jika tidak, maka bagi setiap muslim wajib mengetahui RasuluLloh SAWW. Alloh kemudian menjadikan lisan para sahabat untuk memperkenalkan Beliau kepada orang baduwi. 

Sementara menurut sebagian ulama Sufi, cemburu adalah termasuk sifat sufi pemula. Sesunguhnya orang yang mengesakan tidak dapat menyaksikan kecemburuan dan tidak punya pilihan lain dan juga tidak bertindak sesuka hatinya dalam kekuasaan. Akan tetapi, urusan-urusan Alloh lah yang paling utama dalam memutuskan semua yang diputuskan.

Sa’id bin Salam Al-Maghribi berkata, “Cemburu itu perbuatan orang-orang yang belum mantap tauhidnya, adapun orang-orang yang ahli hakikat, tidak “
Dalf Asy-Syibli berkata, “Cemburu ada dua, kecemburuan manusia kepada yang lain dan kecemburuan Tuhan kepada hati memberi tenaga pada manusia untuk tidak peduli pada selain Alloh”. 
Lebih jelasnya dapat difahami pada keterangan berikut ini : 
Cemburu itu ada dua, kecemburuan Alloh pada hamba yang mengandung makna mengajak manusia untuk tidak menjadikan makhluk sebagai sekutu-Nya sehingga ia menninggalkan-Nya. 
Kecemburuan hamba karena Alloh mengandung pengertian tentang seorang hamba yang tidak melakukan apa saja selain karena Alloh. Dengan demikian cemburu pada Alloh adalah suatu kebodohan, atau bisa saja menjadikannya meninggalkan agama. Sedangkan cemburu karena Alloh bisa menjadikannya megagungkan hak-hak Alloh dan membersihkan perbuatan untuk ditujukan semata-mata karena Alloh. Dan ketahuilah bahwa termasuk sunatuLloh kepada para Wali-Nya adalah bahwa jika mereka berada pada selain Alloh, cenderung pada selain-Nya, maka Alloh akan mengacaukan hati-Nya, sehingga mereka kembali membersihkan hatinya semata-mata karena Alloh tanpa tergiur kepada selain Alloh. Sebagaimana Nabi Adam AS ketika merasa senang diabadikan di surga, maka Alloh mengeluarkannya. Sebagaimana Nabi Ibrahim AS ketika Beliau heran diperintah untuk menyembelih Nabi Ismail AS, maka Alloh mengeluarkan sifat heran tersebut dari hati Nabi Ibrahim AS : 
“Ketika keduanya berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipisnya (nyatalah kesabaran keduanya) (QS Ash-Shafat 103)
‘Dan Alloh pun membersihkan hatinya dengan tebusan yang lain’
Muhammad bin Hasan bercerita :
Ketika saya mengelilingi gunung libanon, tiba-tiba muncul seorang pemuda di hadapan kami yang badannya terbakar oleh panasnya udara. Ketika melihat saya dia langsung berpaling dan berlari, lalu saya mengejar dan mengikutinya.
“Nasihatilah saya !” teriak saya dari jarak yang agak dekat.
Tanpa berpaling, pemuda itu meninggalkan pesan, Hati-hatilah sesungguhnya Dia sangat pencemburu. Dia tidak ingin di hati hamba-Nya ada ketertarikan kepada selain-Nya”. Pemuda itu segera menghilang dan saya merenungkan kata-katanya”.

An-Nashr Abadzi berkata, “Alloh itu sangat pencemburu. Diantara kecemburuann-Nya adalah Dia tidak memberikan jalan untuk menuju kepada-Nya di jalan selain jalan-Nya.” Dikatakan bahwa Alloh telah mewahyukan kepada sebagian Nabi-Nya bahwa si Fulan membutuhkan-Ku dan Aku juga membutuhkannya. Jika ia telah memenuhi kebutuhan-Ku maka Aku akan memenuhi kebutuhannya”.
Setelah memperoleh wahyu, maka Nabi tersebut bertanya dalam munajatnya, “Tuhan, bagaimana Engkau mempunyai kebutuhan ?”
“Dia mempunyai kecenderungan kepada selain-Ku, kemudian membersikan hatinya, sehingga Aku memenuhi kebutuhan-Nya, “ Jelas Alloh.

Al-Kisah, Abu Yazid Al-Bustami pernah melihat dalam mimpi ada sekelompok bidadari. Dai memandang mereka sampai menghabiskan waktunya dalam berapa hari. Ketika mimpinya terulang lagi, ia tidak menoleh dan mengatakan kepada mereka, “Kamu sekalian hanya akan menyibukkan saya”.

Suatu hari Rabiah Al-Adawiyah mengalami sakit. Salah seorang pengunjung menanyakan keadaannya.
“Apa penyebab penyakitmu ?”

“Saya telah melihat surga di hatiku, lalu Tuhan mendidikku. Dia menegurku,dan saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.” Dia berkata sambil memandang Tuhan di dalam hatinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alala Tanalul Ilma Kitab Berisi Tentang Motivasi Belajar

Kenali Lebih Dekat Kitab Nadhom Alala yang Dipelajari di Pesantren Jawa dan Sumatra Portal Aswaja Alala Tanalul Ilma  adalah sebuah kitab nadhoman yang sudah sangat lumrah dipelajari santri di pesantren se Jawa dan Sumatra,  berisi tentang Motivasi Belajar  membuat kitab ini dijadikan sebagai dasar atau awal dari pembelajaran, biasanya kitab ini akan diajarkan ketika awal awal memasuki pesantren. Kitab ini memang berisi syair-syair atau nadhom yang telah tercantum dalam kitab  Ta'lim Muta'alimin , namun istimewannya semua syair atu nadhom alala telah diberi nazam terjemahan dalam versi bahasa jawa , bait per bait diikuti dengan terjemahan bahasa jawanya, sangat membantu bagi santri pemula, namun tentunya harus mengerti tentang bacaan dan tulisan arab pegon. Keseluruhan ada 36 bait syair dalam kitab ini ditambah dengan terjemahan bahasa jawanya keseluruhannya menjadi 72 bait. Penyusunan syair Alala nampak menyusun pola khusus dengan mendahulukan syair yang ber...

CEMBURU MENURUT SUFI Bagian I

Alloh berfirman : قل   انّماحرّم   ربّي   الفواحش   ما   ظهر   وما   بطن “Katakanlah  ,  Tuhanku mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi”.  (QS Al-A’raf 33) RasuluLlah SAWW bersabda : ما   احد   اغير   من   الله   تعالى   ومن   غيرته   حرّمالفواحش   ما   ظهر   منها   وما   بطن “Tiadalah seseorang yang lebih cemburu dari Alloh. Termasuk kecemburuannya adalah mengharamkan perbuatan yang keji baik yang tampak maupun yang tersembunyi”. Sabda Beliau yang lain : انّ   الله   يُغار   وإنّ   المؤمنين   يغار   وغيرة   الله   تعالى   أنيأتي   العبد   المؤمن   ما   حرّم   الله   تعالى   عليه “sesungguhnya Alloh cemburu dan orang mukmin cemburu. Kecemburuan Alloh adalah jika seorang hamba yang beriman melakukan perbuatan yang diharamkan Alloh Ta’ala”...

Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan peringatan dan penghormatan akan hari lahirnya beliau. Peringatan ini jatuh pada tanggal 12 bulan Rabiul Awal, bulan ketiga dalam kalender Islam. Yang pertama kali menyelenggarakan peringatan ini adalah kaum Fatimid pada abad ke-10, dan baru pada masa Ottoman Turki tahun 1588 lah peringatan hari raya ini dijadikan hari libur resmi. Kata “maulid” sendiri dapat dibaca mawlid, mevlid, mevlit, mulud, atau milad yang berarti hari ulang tahun. Selain untuk   Nabi Muhammad SAW , di beberapa negara di belahan dunia seperti Mesir contohnya, penggunaan kata maulid biasa digunakan untuk penyelenggaraan hari ulang tahun dari figur-figur agama yang lainnya seperti para Sufi. Awal Mula Diselenggarakannya Maulid Nabi Muhammad SAW Penyelenggaraan maulid Nabi Muhammad SAW tidak akan pernah terjadi jika Nabi Muhammad tidak dilahirkan dalam keluarga dari Bani Hashim, salah satu keluarga yang cukup terkemuka di Mekkah. Nabi Muhammad...