Benarkah langit itu biru, taman itu hijau dan pasir itu putih.
Benarkah madu itu manis, maja itu pahit.
Apakah kayu itu benda kaku, sutera itu lemas.
Benarkah batu itu benda mati.
Betulkah kaca itu bening, tembok itu masif tak tembus cahaya.
*
Tentu saja tidak.
Semua yang bisa dilihat, diraba, dicium dan dirasa bukanlah hakekat. Cahaya yang terbias melalui prisma terurai menjadi tujuh. Apakah tujuh warna itu hakikat?
Tidak.
Tujuh warna adalah spektrum panjang gelombang, perbedaan frekuensi, tidak lebih dan tidak kurang.
Namun itulah keterbatasan mata manusia.
Kelemahan mata kita adalah nikmat Allah sebagai indera yang tidak mampu melihat spektrum gelombang dan merasakan getaran frekuensi sebagai getaran. Yang terjadi hanyalah reaksi saraf di selaput jala mata yang menerima getaran dan meneruskan ke pusat syaraf di otak yang menterjemahkan getaran berita syaraf menjadi warna dan bentuk.
Komentar
Posting Komentar